OPTIMALISASI NILAI TAMBAH MOTIF PADA PENGRAJIN BATIK TIN GUNDIH SURABAYA

Abstract

Batik Tin Gundih Surabaya merupakan batik tulis yang diproduksi oleh sekelompok warga Jalan Sumbermulyo RW 04, Gundih, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya. Nama "Tin" diambil dari tanaman Tin (Ficus Carica) yang dibudidayakan oleh penduduk setempat. Sebagai pebisnis pemula, usaha ini memiliki beberapa kendala dalam operasional bisnisnya, seperti keterbatasan mengenai pengetahuan, teknik, dan perkembangan motif dari Batik Tin dimana motif terkesan monoton dan kusam serta warna yang kurang variatif, Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat dari Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga mengusulkan solusi dengan mengadakan pelatihan inovasi motif batik pada di minggu ke tiga bulan Agustus tahun 2022. Metode yang digunakan adalah ceramah dan praktik. Peserta pelatihan berjumlah 31 orang, tidak terbatas warga yang sudah memiliki keterampilan membatik tetapi juga warga yang memiliki keinginan untuk belajar membatik.  Hasil dari pelatihan inovasi motif batik adalah kesungguhan dalam belajar yang ditunjukkan dengan semangat dan berkomitmen mengikuti seluruh rangkaian acara. Selain itu juga terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra tentang motif batik. Saran yang diberikan adalah perlunya keberlanjutan pendampingan dalam berbagai bentuk, contohnya pendampingan perlindungan hak kekayaan intelektual dari motif batik Tin agar produk Batik Tin Gundih Surabaya dapat dikenal luas oleh masyarakat