ANALISIS KETERKAITAN ANTARA PENERAPAN PSAK 71, 72, DAN 73 TERHADAP PERUBAHAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN RITEL YANG TERDAFTAR PADA BEI 2024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara penerapan PSAK 71 (Instrumen Keuangan), PSAK 72 (Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan), dan PSAK 73 (Sewa) terhadap perubahan kinerja keuangan perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2024. Ketiga PSAK tersebut merupakan hasil konvergensi IFRS yang telah diberlakukan sejak tahun 2020 dan membawa implikasi substansial terhadap pelaporan keuangan, khususnya dalam sektor ritel yang memiliki karakteristik transaksi kompleks dan padat sewa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif dengan sampel sebanyak 20 perusahaan ritel yang dipilih melalui metode purposive sampling. Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan tahun 2020–2024 dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif, uji beda (paired sample t-test), dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PSAK 71, 72, dan 73 secara umum berdampak positif terhadap rasio profitabilitas dan struktur modal perusahaan. PSAK 71 terbukti berpengaruh signifikan terhadap perubahan Return on Assets (ROA), sementara PSAK 72 dan 73 tidak menunjukkan pengaruh signifikan secara statistik. Temuan ini mengindikasikan bahwa penerapan standar akuntansi keuangan berbasis IFRS, khususnya PSAK 71, memiliki kontribusi nyata dalam meningkatkan akurasi dan kualitas pelaporan keuangan. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi manajemen perusahaan, auditor, dan regulator dalam mengembangkan sistem pelaporan keuangan yang adaptif, akuntabel, dan relevan secara strategis dalam menghadapi dinamika bisnis pasca reformasi standar pelaporan.