PERAN DAN FUNGSI POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA MEDAN

Abstract

RINGKASAN - Stunting (pendek) adalah masalah gizi kronis kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama, mengakibatkan gangguan pertumbuhan ditunjukan pada periode awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan penelitian untuk menganalisis Peran Dan Fungsi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Dalam Pencegahan Stunting Di Kota Medan, melalui pemberian informasi pencegahan stunting, upaya sejak dini pemberian infromasi pencegahan stunting, dan hambatan pemberian informasi pencegahan stunting. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan metoda deskritif, melakukan wawancara secara mendalam kepada informan yang telah ditentukan dan observasi langsung. Hasil penelitian ditemukan dua orang anak terindikasi stunting usia empat tahun dan enam tahun dari pengukuran dan penimbangan berat badan selama tiga bulan berturut-turut berada dibawah garis merah (BGM). Kesimpulan kegiatan posyandu dalam pemberian informasi pencegahan stunting : deteksi dini tumbuh kembang anak (DDTK), stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK), pengisian lembar kuesioner praskrining perkembangan (KPSP), pemberian obat pencegahan massal (POPM), penanggulangan diare, sanitasi dasar, peningkatan gizi. Kader menyalurkan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita gizi kurang atau stunting. Beberapa faktor hambatan penyelenggaraan kegiatan posyandu : keterampilan kader muda yang belum memadai untuk pendataan kegiatan administrasi posyandu, ibu bekerja di luar rumah tidak hadir ke posyandu. Saran keberhasilan kegiatan posyandu memerlukan partisipasi dan kerjasama dari berbagai pihak pemangku kepentingan, lintas sektor, lintas program, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan mencegah anak terkena stunting.
Kata Kunci : Posyandu, Pencegahan, Penurunan Stunting di Kota Medan