TOPONIMI NAMA JALAN DI KELURAHAN LALOLARA KOTA KENDARI
Abstract
Penamaan jalan di suatu daerah memiliki nilai historis dan makna yang berbeda berdasarkan pandangan masyarakat di sekitarnya. Toponimi menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sebagai bagian dari proses pembentukan identitas. Nama jalan atau wilayah merupakan warisan kebudayaan dalam bentuk data kebahasaan yang mengandung pengetahuan local yang perlu diwariskan pada generasi berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan penamaan jalan di Kelurahan Lalolara di Kota Kendari. Penelitian etnolinguistik ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berasal dari informan melalui teknik catat dan simak libat cakap yaitu peneliti terlibat langsung dalam wawancara dengan informan. Berdasarkan hasil penelitian, nama-nama jalan dan Lorong di Kelurahan Lalolara diklasifikasikan menjadi tiga aspek, yaitu ditinjau dari aspek perwujudan, aspek kemsyarakatan, dan aspek kebudayaan. Toponimi nama jalan ditinjau dari aspek perwujudan adalah Jalan Evolusi, Jalan Mata Air, Jalan Kawat, Lorong Pelangi, Lorong Beringin, Lorong Pelindung, dan Lorong Mata Air 1. Sedangkan ditinjau dari aspek kemasyarakatan, toponimi jalan di Kelurahan Lalolara terdiri dari Jalan Tridarma, Jalan Damai, Lorong Salangga, Lorong Kencana, Lorong Olala dan Jalan Mangkerey. Dari aspek kebudayaan, toponimi jalan di Kelurahan Lalolara terdiri dari Lorong Toritale dan Lorong Anawai.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Danandjaja, J. (1994). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Gupta, R. (2004). Kategorisasi Makna Toponimi Nama Kampung di kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir Berdasarkan Aspek Penamaannya. CWL Publishing Enterprises, Inc., Madison, 2004(May), 352. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/cbdv.200490137/abstract
Kaplan, David., Manners., & Albert. (1999). Teori Budaya (ter). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mahsun. 2019. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Grafindo.
Nababan. 1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Pertiwi, P. P., Suyanto, S., & Astuti, S. P. (2020). Toponimi Nama-Nama Desa di Kabupaten Ponorogo (Kajian Antropolinguistik). Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 15(3), 330–340. https://doi.org/10.14710/nusa.15.3.330-340
Sobarna, C., Gunardi, G., & Wahya, W. (2018). Toponimi Nama Tempat Berbahasa Sunda di Kabupaten Banyumas. Panggung, 28(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v28i2.426
Sudaryat, Yayat dkk. 2009. Toponimi Jawa Barat (Berdasarkan Cerita Rakyat). Bandung: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, H.G. (1991). Metode pengajaran bahasa 1. Bandung: Angkasa
Zulkifli, O. (2013). Belajar Bahasa Secara Holistik : Apakah Pandangan Murid? Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 13(2), 102–117. https://doi.org/10.17509/bs
DOI: https://doi.org/10.46576/dl.v2i1.5728
Article Metrics
Abstract view : 7 timesPDF – 2 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Sahur Saerudin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Dialect Terindeks pada:
Jurnal Dialect Diterbitkan oleh:
UPT. Bahasa
UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
Alamat : Jl. K. L. Yos Sudarso No. 224 Medan
Kontak : Tel. 061 6635682 - 6613783 Fax. 061 6615190
Email : uptbahasa@dharmawangsa.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.