LITERASI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS BUDAYA MELAYU DI HAMPARAN PERAK

Abstract

Literasi komunikasi, manusia tidak terlepas dengan perkembangan IPTEK informasi yang begitu luas. Kecanggihan yang ditimbulkan juga membawa efek pada pemahaman manusia dalam menguasi beragam budaya warisan leluhur. Masyarakat yang mendiami suatu wilayah diharuskan memahami budaya maupun kepercayaan sebagai dasar menghadapi maraknya selisih paham. Pergeseran pola kehidupan masyarakat saat ini mengalami tahap mengejutkan, pasalnya masyarakat dengan tidak sadar sedang diarahkan pada kemajuan teknologi. Kendati demikian urgensi mendasar sebenarnya tidak jauh pada kesadaran masyarakat itu sendiri atas sebuah jati diri yang dimilikinya budaya maupun kepercayaan.Sungguh, cerita yang menarik untuk diajarkan pada anak maupun peserta didik. Saat ini di era yang sudah berbasis teknologi, manusia dimanjakan dengan segala kecanggihan, sehingga Manusia cenderung mengikuti perkembangan zaman dan mengesampingkan budaya leluhur. Hal ini sangat menyedihkan jika budaya leluhur tidak dilestarikan dan dipertahankan. Fakta ditemukan dari hasil wawancara di Sekolah SMP Ibnu Khaldun Medan, di era 4.0 yang serba teknologi ini ditemukan 90% siswa tidak mengetahui budaya Melayu atau pun penutur bahasa Melayu yang ada di Sumatra Utara. Selanjutnya 10% yang tersisa mereka hanya memahami penggunaan bahasa dan budaya melayu itu milik orang Malaysia karena menonton kartun Upin dan Ipin dengan bahasa Melayu. Sungguh fenomena yang memprihatinkan.Menggunakan metode pengembangan (developmental research) dengan menggunakan model pengembangan Thiagarajan, Semmel dan Semmel, yaitu model 4-D (define, design, develop, disseminate).Hasil penelitian literasi komunikasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis budaya melayu berdasarkan analisis kebutuhan menyatakan bahwa pengembangan bahan ajar sangat dibutuhkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta menyelaraskan tujuan pembelajaran dengan ketetapan kurikulum terbaru oleh pemerintah serta menambah ketertarikan siswa dalam belajar.

Kata Kunci : Literasi Komunikasi, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Budaya
                          Melayu