ANALISA KADAR C-ORGANIK DAN PERBANDINGAN C/N TANAH DI LAHAN TAMBAK KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN
Abstract
Kadar C-Organik merupakan faktor penting penentu kualitas tanah mineral. Semakin tinggi kadar C-Organik total maka kualitas tanah mineral semakin baik. Bahan organik tanah sangat berperan dalam hal memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan aktivitas biologis tanah, serta untuk meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman.
Pakan alami di dasar tambak (klekap) sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan organik di dasar tambak karena bahan organik merupakan sumber nitrogen. Makin tinggi kadar bahan organik, makin tinggi pula jumlah nitrogen yang dikandungnya sehingga pertumbuhan klekap akan semakin baik. Kadar bahan organik dihitung dari kandungan C–Organik dengan rumus : Bahan organik (%) = 1,74% x C-Organik (%) sehingga kandungan bahan organik tanah dasar tambak dapat dilihat dari kadar C–Organiknya. Kadar C–Organik yang berlebihan akan membahayakan kehidupan dan populasi organisme budidaya tambak. Hal ini disebabkan oleh proses penguraian klekap yang mati membutuhkan oksigen dan menghasilkan gas beracun, seperti CO2, H2S dan NH3. Selain itu kadar C–Organik yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan efek peneduhan.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil pemeriksaan sampel tanah pada 5 stasiun. Berdasarkan hasil uji laboratorium diperoleh C-Organik pada stasiun I sebesar 1,20 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah rendah, pada stasiun II ,IV dan V sebesar 1,67 %, 0,89 % dan 1,13 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah sedang, sedangkan pada stasiun III sebesar 2,20 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah tinggi. Rataan dari lima stasiun penelitian adalah 1,71 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah sedang.
Pakan alami di dasar tambak (klekap) sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan organik di dasar tambak karena bahan organik merupakan sumber nitrogen. Makin tinggi kadar bahan organik, makin tinggi pula jumlah nitrogen yang dikandungnya sehingga pertumbuhan klekap akan semakin baik. Kadar bahan organik dihitung dari kandungan C–Organik dengan rumus : Bahan organik (%) = 1,74% x C-Organik (%) sehingga kandungan bahan organik tanah dasar tambak dapat dilihat dari kadar C–Organiknya. Kadar C–Organik yang berlebihan akan membahayakan kehidupan dan populasi organisme budidaya tambak. Hal ini disebabkan oleh proses penguraian klekap yang mati membutuhkan oksigen dan menghasilkan gas beracun, seperti CO2, H2S dan NH3. Selain itu kadar C–Organik yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan efek peneduhan.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil pemeriksaan sampel tanah pada 5 stasiun. Berdasarkan hasil uji laboratorium diperoleh C-Organik pada stasiun I sebesar 1,20 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah rendah, pada stasiun II ,IV dan V sebesar 1,67 %, 0,89 % dan 1,13 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah sedang, sedangkan pada stasiun III sebesar 2,20 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah tinggi. Rataan dari lima stasiun penelitian adalah 1,71 % tergolong pada tingkat kesuburan tanah sedang.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.46576/wdw.v0i53.266
Article Metrics
Abstract view : 57900 timesPDF (Bahasa Indonesia) – 18604 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Warta Dharmawangsa
Jurnal Warta Dharmawangsa Terindex pada:
Member Of :
Diterbitkan oleh:
UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
Alamat : Jl. K. L. Yos Sudarso No. 224 Medan
Kontak : Tel. 061 6635682 - 6613783 Fax. 061 6615190
Email : warta@dharmawangsa.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.